Audit Stunting di Tangsel, Benyamin Targetkan Tekan Stunting Jadi 7 Persen

    Audit Stunting di Tangsel, Benyamin Targetkan Tekan Stunting Jadi 7 Persen

    TANGSEL - Komitmen penurunan angka stunting di Tangerang Selatan terus dioptimalkan dan dimaksimalkan, termasuk menekan angka menjadi 7 persen, setelah sebelumnya berhasil menurunkan angka stunting dari 19, 9 persen menjadi 9 persen.

    Hal tersebut disampaikan Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie saat membuka acara diseminasi hasil rekomendasi audit kasus stunting di Aula Blandongan, Puspemkot Tangsel pada Selasa (28/11).

    "Pemerintah sangat serius dalam menurunkan angka stunting. Alhamdulillah kita sebelumnya 19, 9 persen di 2021, lalu jadi 9 persen 2022, dan targetnya syukur tahun ini bisa 7 persen. Karena turun satu persen saja bukan hal yang sederhana, " ucapnya.

    Bahkan Benyamin memiliki target angka stunting hingga 0 persen, oleh karenanya penting untuk melakukan kerja keras secara kolaboratif.

    "Nanti kita hitung lagi, makanya ini harus dilakukan audit dulu pada hari ini, " katanya.

    Hal ini menjadi komitmen Pemerintah Kota Tangerang Selatan dalam rangka mewujudkan generasi Indonesia emas di tahun 2045.

    "Tangerang Selatan ini menjadi salah satu daerah yang mengalami penurunan angka stunting yang signifikan. Dan audit ini diperlukan untuk tahu penyebab stunting dari sasaran ekspose  stunting, dan menghasilkan rekomendasi rencana tindak lanjut yang dapat dilakukan perangkat daerah terkait, " jelasnya.

    Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Cahyadi mengatakan, bahwa audit ini dilakukan dalam rangka mencapai target yang telah dicanangkan.

    Dimana ada empat tahap yang dilakukan dalam prosesnya.

    "Pertama pembentukan tim audit kasus stunting. Kedua pelaksanaan audit dan manajemen pendampingan, ketiga diseminasi audit kasus stunting dan keempat evaluasi rencana tindak lanjut kasus stunting, " ungkapnya.

    Untuk di tahun 2023, kata Cahyadi, terdapat 531 sampling sasaran risiko stunting untuk diaudit. Dimana data tersebut diambil dari puskesmas berdasarkan kasus dan wilayah.

    "Terdiri dari balita sebanyak 164, calon pengantin 47, batita 116 anak, ibu nifas 32 dan ibu hamil 172, " jelasnya. 

    Oleh karenanya audit stunting ini sangat penting dan strategis untuk dilakukan dalam penanganan stunting sebagai bagian monitoring dan evaluasi. (Hendi)

    tangsel
    Suhendi

    Suhendi

    Artikel Sebelumnya

    Komitmen Netralitas TNI-Polri dan ASN Ciputat...

    Artikel Berikutnya

    Memasuki Masa Kampanye, Polres Tangsel Tingkatkan...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
    BINUS Learning Community Palembang Mengadakan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dengan Tema "Cara Mudah Menentukan Harga Jual Produk yang Tepat!"
    Soal Pilkada Banten 2024 yang Dinilai Bisa Kembali Munculkan Politik Dinasti, Ini Kata Pengamat